Pelaksanaan PBAK Dengan Dua Sistem: Tatap Muka dan Daring

DABO — Pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga (STIT) tahun 2020 dilaksanakan dengan dua sistem, pertama tatap muka dan yang kedua daring (dalam jaringan). Kegiatan PBAK ini akan berlangsung mulai tanggal 04 s.d 06 Oktober 2020, dengan mengusung tema: “Menjadikan Kampus Rumah Kedua Bagi Para Intelektual”. Tempat pelaksanaan tatap muka berada di Aula STIT Lingga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kemudian pelaksanaan daring dari rumah masing-masing.

Pembukaan PBAK di hadiri Ketua Yayasan Pendidikan Lingga S. Rezu Firman, S.Pd.I, Kemenag Lingga yang diwakili Kasi Pendis H. Zamroni. S. Ag. Camat Singkep diwakili oleh Sekcam Keyzi Dalfi, S.Ag, Lurah Dabo Lama oleh Ir. S. Syahfela Putra Utama, Wakil Ketua I. Selamat, S.Pd.I., M.Pd. Wail Ketau III Sugeng Firti Aji, S.Pd.I., M.Pd.I. serta para Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fathullah, S.Ag., M.Pd.I. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Syamsul Ridwan, M.Pd.I. Para Dosen, Tamu undangan dan mahasiswa.

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Sugeng Fitri Aji, M.Pd.I (selaku Ketua Panitia PBAK 2020), mengatakan Kegiatan PBAK ditengah masa pandemic ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menganjurkan para peserta wajib memakai masker untuk sistem tatap muka dan pelaksanaan sistem daring menggunakan via zoom atau google meet. Dia berharap mahasiswa hari ini ditengah pandemic harus lebih aktif, kritis dan inovatif agar mampu menghadapi permasalahan zaman serta dapat berkompetisi di era baru nantinya.

“Kepada seluruh Mahasiswa Baru STIT Lingga tahun 2020, selamat datang dan bergabung di STIT Lingga yang kita cintai ini. Semoga mahasiswa tetap semangat untuk menuntut ilmu mengembangkan wawasan dan cara berpikir kritis sehingga menjadi generasi yang unggul-inovatif dan mampu menghadapi permasalahan zaman yang semakin kompleks.” tuturnya.

“Soekarno pernah berkata, “Beri aku seribu orang tua maka akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda maka akan kugoncangkan dunia.” Pemuda punya peran yang besar di setiap sejarah perubahan yang besar, maka sebagai mahasiswa itu harus punya ciri khas dalam berpikir secara murni serta nikmatnya idealisme dalam ruh pergerakan mahasiswa untuk memberikan konstribusi kepada kampus, masyarakat dan Indonesia ini.” tambahnya.

“Akhirnya, selamat mengikuti kegiatan PBAK ini dengan baik dan tuntas sampai selesai. Jadilah mahasiswa yang tidak condong sebelah, baik akademik maupun non-akademik. Prestasi, IPK itu penting, tapi softskill dari organisasi kampus itu juga sangat penting sebagai kolaborasi yang cantik.” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *